Rabu, 13 Januari 2010

PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI BAGIAN DARI PEMBELAJARAN TERPADU

Sebelum memasuki bangku sekolah, anak terbiasa memandang dan mempelajari segala hal yang terjadi di sekitarnya atau yang dialaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik), mereka tidak melihat semua hal tersebut secara parsial (terpisah-pisah). Sayangnya, ketika memasuki situasi belajar secara formal di bangku sekolah dasar, mereka disuguhi oleh berbagai ilmu atau mata pelajran yang terpisah satu sama lain sehingga mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya.


Sebagi solusi atas permasalahan tersebut maka muncullah suatu konsepsi pembelajaran yaitu pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Pembelajaran terpadu memiliki beberapa model, yaitu model penggalan (Fragmented), keterhubungan (Connected), urutan/rangkaian (Sequenced), sarang (Nested), bagian (Shared), jaring laba-laba (Webbed), Galur (Threaded), keterpaduan (Integrated), celupan (Immersed), dan jaringan (Network). Pembelajaran yang paling populer adalah pembelajaran terpadu model webbed. Pembelajaran model webbed adalah pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yangdigunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari mata pelajaran yang bersangkutan maupun dari mata pelajaran lainnya. Pembelajaran model webbed dikenal dengan sebutan pembelajaran tematik.Pendekatan pembelajaran ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.



Diagram model jaring tematik
Beberapa contoh tema yang dapat dipertimbangakan pengembangannya di sekolah dasar diantaranya:
• diri sendiri
• keluarga
• lingkungan
• kebersihan dan kesehatan
• budi pekerti
• tempat umum
• kegiatan sehari-hari
• peristiwa alam
• kegemaran
• permainaan
• alat komunikasi
• transportasi
• hewan dan tumbuhan
• hiburan
• rekreasi
• negara
• pengalaman
• keperluan

Kekuatan pembelajaran tematik model jaring laba-laba adalah:
a) adanya faktor motivasional ynag dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati
b) pengalaman dan kegiatan belajar akan relevan dengan tingkat perkembangan siswa
c) kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran tematik sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
d) seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lama
e) menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkunganya
f) menumbuhkankembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap terhadap gagasan orang lain.
g) pembelajaran tematik dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa
h) model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
i) mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran

Kendala dan keterbatasan dalam pembelajaran tematik adalah:
a) sulitnya menyeleksi tema
b) ada kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal
c) tidak semua kompetensi dasar dapat dipadukan dalam satu tema
d) guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep
e) dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal
f) tidak semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara utuh serta sifat konservatif guru



DAFTAR PUSTAKA

Asep Herry Hernawan, Novi Resmini dan Andayani. 2008. Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Resmini, Novi dkk. 1996. Penentuan Unit Tema dalam Pembelajaran Terpadu. Malang: IKIP Malang.

Tim pengembang PGSD. 1997. Pembelajaran Terpadu D-II dan S-1 Pendidikan Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar